Cloud Computing adalah
konsep dimana pengguna mengambil resource dari jaringan besar yang dalam hal
ini disebut awan, untuk kemudian digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu tanpa harus terlalu banyak mengambil resource dari komputer lokal.
Sederhananya, misalkan saja seorang pengguna menggunakan sebuah komputer, dia
menjalankan sebuah aplikasi, dimana file-file pendukung aplikasi tersebut tidak
terdapat di komputer yang dipakainya itu, namun berada di komputer lain yang
dihubungkan oleh jaringan. Jadi pengguna tersebut menjalankan aplikasi yang
lokasinya terletak di komputer yang lain, bukan di komputernya sendiri. Meski
mungkin penjabarannya tidak sesederhana itu, itulah konsep dasarnya.
Pada konsep Cloud computing terdapat istilah back end dan front end. Keduanya
terhubung oleh sebuah jaringan, dapat berupa internet atau yang lebih kecil
lagi Front end adalah komputer pengguna (client) yang mengambil data dan menjalankan
aplikasi. Sementara Back end merupakan apa yang disebut sebagai awannya, awan
inilah yang diambil resourcenya oleh front end. Dimana ia menyediakan apa yang
dibutuhkan oleh Front End.
Pada dasarnya perbedaan cloud computing dengan kegiatan komputasi biasa
hanyalah pada keberadaan komputer lain. Dimana pada komputasi biasa, file dari
software yang dijalankan terletak di harddisk atau media penyimpanan yang lain.
Jadi komputer mengambil data yang diperlukan dari situ. Namun pada cloud
computing, bila dilihat dari sisi pengguna, file dari software yang dijalankan
berada di “awan” atau sederhananya di komputer lain. Jadi komputer front end
bukannya mengambil data dari harddisknya sendiri, tapi dari media penyimpanan
di komputer lain, melalui jaringan.
Cloud Computing membutuhkan interface yang berfungsi sebagai penghubung antara
komputer back end dan front end agar bisa saling berkomunikasi. Fungsi
interface ini ada banyak, seperti melakukan request terhadap komputer back end
untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjalankan software yang
diinginkan pengguna. Interface itu juga digunakan untuk mengeksekusi
script-script client side.
Interface yang digunakan pada setiap implementasi dari Cloud Computing bisa bervariasi. Pada aplikasi web 2.0, interface yang digunakan biasanya adalah browser seperti Opera, Chrome, Safari atau Firefox. Ada juga sistem cloud computing yang menggunakan interfacenya sendiri, yang harus diinstal di komputer front end.
Interface yang digunakan pada setiap implementasi dari Cloud Computing bisa bervariasi. Pada aplikasi web 2.0, interface yang digunakan biasanya adalah browser seperti Opera, Chrome, Safari atau Firefox. Ada juga sistem cloud computing yang menggunakan interfacenya sendiri, yang harus diinstal di komputer front end.
Kelebihan Cloud Computing Sistem
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang
didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik,
merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan
PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal
ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan
SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus
dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara
lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service
performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud
provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko
data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan
secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko
adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko
kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada
kemungkinan share data antar cloud service dan cara
memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi
terhadap layanan cloud Computing.
NPM : 56409146
Nama : Tri Mulyaningsih
Kelas : 4IA22
M. Kuliah : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Rina Noviana
Dibuat tanggal : 30/06/2013
Referensi :
http://beritanet.com/Technology/Communication/Google-Cloud-Computing.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://www.indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html
http://rosid.net/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-komputasi-awan/
http://pandu32.com/2012/05/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar